Senin, 22 September 2025

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)

                                                                (Sumber : Safetra )

HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah sistem manajemen berbasis pencegahan yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan potensi bahaya dalam suatu proses produksi.

Awalnya HACCP diterapkan di industri pangan, tetapi prinsipnya juga relevan di industri kimia karena proses kimia banyak melibatkan bahan berbahaya, kondisi operasi ekstrem (tekanan tinggi, suhu tinggi), serta produk yang harus memenuhi standar mutu dan keamanan.

Jenis Bahaya di Industri Kimia

Dalam konteks industri kimia, bahaya dapat dikategorikan sebagai berikut:

  1. Bahaya Fisik
    • Pecahan kaca dari alat gelas laboratorium.
    • Kontaminasi partikel logam dari mesin.
  2. Bahaya Kimia
    • Kontaminasi silang bahan kimia yang tidak kompatibel.
    • Sisa pelarut organik dalam produk akhir.
    • Residu katalis logam berat.
  3. Bahaya Biologis (lebih jarang, tapi bisa terjadi)
    • Pertumbuhan mikroba pada bahan baku tertentu (misalnya bahan kimia berbasis biomassa). 

Prinsip HACCP (7 Langkah Utama)

Prinsip HACCP pada industri kimia tetap sama dengan di industri pangan, yaitu:

  1. Analisis bahaya → identifikasi potensi bahaya kimia, fisik, atau biologis pada proses produksi.
  2. Menentukan titik kendali kritis (CCP) → tahap dalam proses yang harus dikendalikan agar bahaya dapat dicegah.
  3. Menetapkan batas kritis → menentukan parameter operasional (misalnya suhu, tekanan, konsentrasi).
  4. Membangun sistem pemantauan → pemantauan alat ukur, sensor, dan inspeksi rutin.
  5. Menetapkan tindakan korektif → prosedur jika batas kritis terlampaui.
  6. Verifikasi → memastikan sistem HACCP berjalan efektif melalui audit atau pengujian.
  7. Dokumentasi → pencatatan hasil monitoring, koreksi, dan verifikasi. 

Penerapan HACCP pada Industri Kimia

Contoh penerapan HACCP dapat dilihat pada produksi etanol industri:

  1. Tahap fermentasi
    • Bahaya: kontaminasi mikroba liar.
    • CCP: kontrol pH dan sterilisasi tangki.
    • Batas kritis: pH harus 4–5, suhu 30–32 °C.
  2. Tahap distilasi
    • Bahaya: adanya residu metanol yang beracun.
    • CCP: pemisahan fraksi dengan kolom distilasi.
    • Batas kritis: kadar metanol ≤ ambang batas standar industri.
  3. Tahap penyimpanan
    • Bahaya: kontaminasi fisik (debu, karat dari tangki).
    • CCP: inspeksi kebersihan tangki penyimpanan.
    • Batas kritis: standar kebersihan sesuai SOP. 

Pentingnya HACCP di Industri Kimia

  • Meningkatkan keamanan produk: mengurangi risiko kontaminasi kimia berbahaya.
  • Melindungi pekerja & konsumen: mencegah kecelakaan dan paparan zat berbahaya.
  • Memenuhi regulasi: sesuai standar internasional (ISO 22000, GMP, atau regulasi lokal).
  • Efisiensi proses: meminimalkan produk gagal atau rework.
  • Meningkatkan daya saing: produk kimia yang aman dan sesuai standar lebih diterima pasar global.

Latest
Next Post

post written by:

0 Comments: