Senin, 18 November 2024

DESAIN PENGUJIAN CONTOH PRODUK

     



    Sebelum proses produksi masal perlu dilakukan pengujian contoh produk. Proses pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa produk sesuai dengan standard yang berlaku, dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, serta dilakuakn untuk mengetahui apakah terdapat kesesuaian antara fungsi produk yang dihasilkan dengan manfaat yang didapatkan dari produk tersebut.

    Tujuan akhir dari pengujian produk adalah untuk mengetahui seberapa besar permintaan konsumen terhadap produk yang dibuat. Semakin tinggi nilai permintaan konsumen maka semakin tinggi pula peluang keberhasilannya. Sebaliknya jika permintaan konsumen mempunyai nilai yang rendah, maka seorang wirausaha harus berpikir lagi untuk mematangkan produknya.

Adapun tahapan yang harus dilakukan untuk proses uji contoh produk adalah sebagai berikut: 

1. Uji Teknis 

    Yaitu proses pembuatan pengujian yang berdasarkan pada produk itu sendiri yang berupa perkiraan pada produk akhir. Uji Teknis ini dapat dilakukan dengan cara uji organoleptik, kadar air, usia simpan, stabilitas produk, dll. Dari data tersebut akan didapatkan informasi yang penting bersangkutan dengan usia pajang produk, tingkat terhadap keusangan produk, permasalahan yang dapat ditimbulkan dari pemakaian yang tidak benar, kemungkinan terjadinya kerusakan yang memerlukan penggantian, serta waktu pemeliharaan yang tepat.

2. Preferensi Kepuasan 

    Untuk mengetahui produk ini sesuai dengan kebutuhan konsumen dapat dilakukan dua cara : pertama, secara langsung yaitu dengan meminta pelanggan agar dapat menggunakan suatu produk dengan jangka waktu yang telah ditentukan, lalu mereka akan diminta agar dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan tentang preferensi dan juga kepuasan mereka. Kedua, melakukan “blind test” yaitu dengan mberikan sampel pada responden tanpa memberi tahu merek atau informasi yang sesuai. 

3. Pasar Simulasi 

    Merupakan suatu prosedur riset terhadap pemasaran yang dibuat agar dapat memberi suatu gambaran murah dan juga cepat tentang pangsa pasar yang dapat diharapkan pada produk baru

4. Pengujian Pasar 

    Perusahaan melakukan penawaran terhadap suatu produk yang akan dijual pada wilayah pasar dalam jangkauan terbatas yang sebisa mungkin bisa mewakili hampir seluruh pasar dimana produk itu akan dijual. Berdasarkan prinsip, terdapat suatu perbedaan pada pengujian pasar terhadap produk konsumen dengan produk bisnis.Pengujian produk konsumen, dilakukan estimasi terhadap 4 variabel, yaitu product trial atau percobaan produk, pengulangan pembelian pertama atau first repeat, adopsi produk, serta frekuensi pembelian.

 

 

Senin, 04 November 2024

TRANSFER PANAS

    

    Sumber:Flaticon

    Perpindahan panas merupakan ilmu untuk mengetahui perpindahan energi dalam bentuk panas yang terjadi karena adanya perbedaan suhu pada suatu benda atau material. Dalam proses perpindahan energi tersebut tentu terdapat kecepatan perpindahan panas yang terjadi, atau yang lebih dikenal dengan laju perpindahan panas. Laju perpindahan panas ini terjadi pada kondisi tertentu, yaitu saat terdapat perbedaan temperature (suhu) dari satu material dengan material yang lainnya. 

    Pada praktiknya, penukaran panas terjadi pada suatu alat .  Alat penukar kalor (panas) merupakan suatu peralatan dimana terjadi perpindahan panas dari suatu fluida yang temperaturnya lebih tinggi kepada fluida lain yang temperaturnya lebih rendah. Proses perpindahan panas tersebut dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung : 

1. Alat penukar kalor secara langsung: fluida yang panas akan bercampur secara langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau ruangan tertentu. 

2. Alat penukar kalor secara tidak langsung: fluida panas tidak berhubungan langsung dengan fluida dingin.jadi proses perpindahan panas itu mempunyai media perantara, seperti pipa,plat atau peralatan jenis lainnya. 

    Secara umum, perpindahan panas akan menggunakan alat yang namanya Heat Exchanger. Secara ilmiah, alat ini adalah sebuah alat yang berfungsi untuk mentransfer energi panas (entalpi) antara dua atau lebih fluida, antara permukaan padat dengan fluida, atau antara partikel padat dengan fluida, pada temperatur yang berbeda serta terjadi kontak termal. Sedangkan dalam praktik nyatanya, alat penukar panas terdapat beberapa macam yang dapat digunakan sesuai dengan fungsi dan kegunaanya.  Diantarannya yaitu, sebagai alat pembuang panas, alat sterilisasi, pesteurisasi, pemisahan campuran, distilisasi (pemurnian, ekstraksi), pembentukan konsentrat, kristalisasi, atau juga untuk mengontrol sebuah proses fluida . 

Minggu, 01 September 2024

UNIT UTILITAS

 


    Utilitas merupakan unit penunjang pada suatu industri yang bertujuan untuk membantu pelaksanaan proses produksi berjalan sesuai dengan yang diinginkan. Umit utilitas bertujuan untuk menyediakan dan mendistribusikan kebutuhan Industri seperti air, Steam, listrik, refrigerant, dan bahan bakar. 

Adapun unit utilitas yang ada pada Industri diantaranya adalah :

1. Unit Pengolahan Air 

    Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan air pendingin, air proses, air sanitasi, dan air pengisi boiler. Air di dalam pabrik memegang peran penting dan harus memenuhi persyaratan tertentu yang di sesuaikan dengan masing-masing keperluan di dalam pabrik. Penyedia air untuk pabrik ini direncanakan dari air sungai. Air sungai sebelum ke dalam bak penampung dilakukan penyaringan terlebih dahulu dengan maksud masuk menghilangkan kotoran yang bersifat makro dengan jalan memasang sekat kayu agar kotoran tersebut terhalang dan tidak ikut masuk ke dalam tangki penampung (reservoir) dari tangki penampung kemudian dilakukan pengolahan water treatment). Untuk menghemat pemakaian air, maka diadakan sirkulasi.

Air pada pabrik ini dipakai untuk : 

a. Air Sanitasi 

b. Air Umpan Boiler 

c. Air Pendingin 

d. Air Proses 

2. Unit Pembangkit Steam 

    Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan steam pada proses evaporasi, pemanasan, dan supply pembangkit tenaga listrik. Menggunakan boiler untuk menghasilkan steam jenuh (saturated steam) pada tekanan 4,5 atm pada suhu 148 C. 

3. Unit Pembangki Listrik

    Berfungsi sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses maupun penerangan. Listrik diperoleh dari PLN dan Generator Set sebagai cadangan apabila PLN mengalami gangguan.  Pada unit ini  juga mengetahui konsumsi/pembangkitan energi oleh peralatan dengan daya seribu Watt (1 KW) saat beroperasi selama satu jam

4. Unit Bahan Bakar

    Unit ini berfungsi sebagai penyedia kebutuhan bahan bakar bagi alat-alat, dari generator, boiler, dan sebagainya untuk menunjang saat proses produksi berlangsung 

5. Unit Pengolahan Limbah 

    Unit ini berfungsi sebagai pengolahan limbah pabrik cair, padat maupun gas proses.Unit ini mengolah dan memeriksa limbah atau cemaran yang dihasilkan agar memenuhi peraturan pemerintah atau tidak membahayakan lingkungan.

Minggu, 11 Agustus 2024

PENGEMBANGAN PRODUK/JASA

     

Pengembangan produk merupakan sebuah proses dan strategi yang cukup penting pada suatu industri dan beberapa UMKM yang menghasilkan produk. Kegiatan ini perlu dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mempertahankan target pasarnya agar tidak mati. Hal yang perlu dilakukan dalam mengembangkan suatu produk yaitu memperbaiki produk yang lama dengan nilai guna pada  produk itu sendiri, ataupun memberi tampilan yang baru dari kemasan suatu produk. 

    Selain itu, pengembangan produk termasuk dalam proses perubahan yang dilakukan pada produk yang sudah ada sebelumnya. Sekaligus sebagai proses mencari inovasi guna menambah nilai terhadap produk lama dan mengkonversikannya ke dalam bentuk produk tersebut. Dengan dilakukannya pengembangan produk, itu artinya perusahaan sudah paham dan mengetahui terkait kebutuhan dan juga keinginan pasar.

    Untuk melakukan pengembangan produk tidak  bisa dilakukan secara asal-asalan. Ada beberapa langkah yang harus diperhatikan pada proses pengembangan produk agar tidak terjadi kesalahan dan nantinya akan mengakibatkan kerugian pada suatu industri ataupun pembisnis kecil lainnya. 


    Dari ilustrasi gambar diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa, tahap awal pengembangan produk yaitu adanya ide/ gagasan yang inovatif pada produk yang akan kita buat. Dari banyaknya ide yang muncul dapat kita lakukan Pemilihan ide berdasarkan kebutuhan pasar disekitar kita. Ide yang berhasil terpilih selanjutkan kita jadikan sebagai konsep pengembangan dan pengujian kesesuaian contoh produk. 

    Pada proses pembuatan produk, kita lakukan pembuatan prototype terlebih dahulu untuk menerima respons pasar. Apabila prototype memenuhi standard dan dapat diterima oleh pasar maka dapat kita lanjutkan dengan menyusun dan memilih strategi pemasaran yang akan kita gunakan.  Langkah ini dilakukan untuk memikat konsumen dan target market yang lebih luas. 

    Analisis bisnis dilakukan untuk mengetahui produk yang akan dikembangkan agar dapat diterima oleh pasar dan dapat memberikan keuntungan bagi pelaku usaha/ bisnis. Apabila analisis yang dilakukan memberikan indikasi keuntungan, maka proses produksi dapat dilanjutkan dengan kapasitas produksi yang lebih banyak. Akan tetapi apabila sebaliknya maka kita dapat melakukan kajian ulang pada tahap pemilihan ide yang kita lakukan diawal. 

Sumber : Yuzelma, Produk Kreatif dan Kewirausahaan Kimia Industri. 

Jumat, 19 Juli 2024

PENCAMPURAN FLUIDA

Pada suatu industri proses pencampuran fluida adalah proses yang sering kali terjadi. proses pencampuran ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan satu produk baru dengan tujuan untuk mendapatkan nilai guna yang lebih tinggi dibandingkan dengan sebelumnya. 

Proses pencampuran fluida biasanya dapat dilakukan dengan Agitasi dan Mixing 

1. Proses Agitasi 

    Proses pemberian gaya tertentu pada suatu fluida untuk mendapatkan aliran putaran dalam tangki berpengaduk.

2. Proses Mixing  

    Proses mencampurkan satu atau lebih jenis bahan yang berbeda fase dengan cara menambahkan satu bahan ke bahan lainnya, sehingga membuat suatu bentuk yang seragam dari beberapa konstituen seperti cair-cair, cair-padat, padatpadat, ataupun cair-gas

    Pada industri kimia, Pencampuran merupakan proses yang dilakukan untuk mengurangi ketidak seragaman suatu sistem seperti konsentrasi, viskositas, temperatur dan lain-lain. Pencampuran dilakukan dengan mendistribusikan secara acak dua fasa atau lebih yang awalnya heterogen sehingga menjadi campuran yang homogen. 

    Peralatan proses pencampuran merupakan hal yang sangat penting, tidak hanya menentukan derajatihomogenitas yang idapat dicapai, tapi juga mempengaruhi perpindahan panas yang terjadi. Penggunaan peralatan yang tidak tepat dapat menyebabkan konsumsi energi berlebihan dan merusak produk yang dihasilkan.

    Proses pencampuran fluida biasanya dilakukan didalam tangki dengan bantuan pengaduk yang digerakkan oleh motor.  Penggunakan jenis pengaduk berpengaruh pada proses pencampuran ketika tidka sesuai, maka hasil dari produk yang didapatkan akan kurang baik. Untuk memperoleh hasil pencampuran yang optimal perlu diperhatikan tipe pengaduk (agitator) yang digunakan. 

Jenis Agitator yang biasa digunakan proses di industri: 

1.  Agitator Jenis Baling-baling (Propeller)
    Propeler merupakan agitator/impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah. Propeler 3 blade (berdaun 3) memiliki diameter pengaduk 45 mm, sedangkan untuk yang 4 blade berdiameter 50 mm. Kecapatan motor penuh adalah 2000 rpm (putaran per menit).

2. Pengaduk Jenis Dayung (Paddle) 
    Pengaduk jenis ini sering kali digunakan pada proses pencampuran dalam industri. Paddle digunakan pada aliran fluida laminar, transisi atau turbulen tanpa baffle. Pengaduk padlle menimbulkan aliran arah radial dan tangensial dan hampir tanpa gerak vertikal sama sekali. Arus yang bergerak ke arah horizontal setelah mencapai dinding akan dibelokkan ke atas atau ke bawah. Bila digunakan pada kecepatan tinggi akan terjadi pusaran saja tanpa terjadi agitasi. 

3. Pengaduk Jenis Turbin (Turbine) 
    Pengaduk jenis turbin merupakan pengaduk dengan sudut tegak datar dan bersudut konstan. Pengaduk jenis ini digunakan pada viskositas fluida rendah seperti halnya pengaduk jenis propeller. Pengaduk turbin menimbulkan aliran arah aksial dan tengensial. Di sekitar turbin terjadi daerah turbulensi yang kuat, arus dan geseran yang kuat antari fluida.

4. Pengaduk Helical-Ribbon 
    Jenis pengaduk ini digunakan pada larutan pada kekentalan yang tinggi dan beroperasi pada rpm yang rendah pada bagian laminar. Ribbon (bentuk seperti pita) dibentuk dalam sebuah bagian helical (bentuknya seperti baling-baling helikopter dan ditempelkan ke pusat sumbu pengaduk). Cairan bergerak dalam sebuah bagian aliran berliku-liku pada bagian bawah dan naik ke bagian atas pengaduk. 


Gambar 1.1 Jenis pengaduk 
Sumber : Chemical Engineering World

Sumber 

1. Handayani, Fitriyani Yetti, S.T, Operasi Teknik Kimia C3 Kelas
XI

2. jbptppolban-gdl-ogisutrisn-10259-3-bab2--9.pdf

3. Chemical Engineering World 

Rabu, 17 Juli 2024

SISTEM PENGONTROLAN PADA INDUSTRI




Sistem pengontrolan industri merupakan satu peranan yang cukup penting pada proses produksi. Pada proses produksi tidak semua sistem dapat dikontrol secara langsung oleh tenaga manusia. Sehingga pada praktiknya sistem pengontrolan pada industri ada 2 macam: yaitu sistem  sistem pengontrolan manual dan otomatis.  Jenis pengontrolan ini cukup berbeda namun sering kali saling melengkapi untuk memastikan operasi yang efisien dan aman di fasilitas kimia. Berikut adalah penjelasan singkat tentang keduanya:

1. Pengontrolan Manual:

    Definisi: Pengontrolan manual melibatkan intervensi langsung dari operator manusia untuk mengatur proses secara langsung.

    Keuntungan:

      Fleksibilitas: Operator dapat menyesuaikan respons terhadap perubahan yang tidak terduga atau situasi darurat.

      Pengalaman dan Intuisi: Operator dapat menggunakan pengetahuan dan pengalaman mereka untuk membuat keputusan cepat.

    Kerugian:

      Keterbatasan Reaksi: Keterlambatan dalam tanggapan atau kesalahan manusia bisa terjadi.

      Konsistensi: Tergantung pada kemampuan dan pengalaman individu operator.

2. Pengontrolan Otomatis:

    Definisi: Pengontrolan otomatis menggunakan sensor, perangkat lunak, dan sistem untuk mengatur proses tanpa intervensi langsung dari manusia.

    Keuntungan:

      Kecepatan dan Konsistensi: Respons cepat terhadap perubahan dengan akurasi yang tinggi.

      Kemampuan Monitoring: Dapat memantau banyak variabel dan kondisi simultan secara efisien.

    Kerugian:

      Keterbatasan Konteks: Mungkin kurang fleksibel dalam menangani situasi yang tidak terduga atau kompleks.

      Ketergantungan pada Teknologi: Risiko kegagalan teknologi atau sensor.

 Dalam industri kimia modern, seringkali digunakan kombinasi dari kedua sistem ini. Misalnya, pengontrolan otomatis digunakan untuk mengatur parameter proses yang konsisten dan mendeteksi perubahan cepat dalam kondisi operasi, sementara pengontrolan manual tetap ada untuk memberikan respons adaptif dan menangani situasi yang tidak terduga. Kombinasi ini membantu meningkatkan efisiensi, keamanan, dan keandalan operasi dalam lingkungan yang sering kali kompleks dan berbahaya seperti industri kimia.