(Sumber : Safetra )
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah sistem manajemen berbasis pencegahan yang digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan potensi bahaya dalam suatu proses produksi.
Awalnya HACCP diterapkan di industri pangan, tetapi prinsipnya juga relevan di industri kimia karena proses kimia banyak melibatkan bahan berbahaya, kondisi operasi ekstrem (tekanan tinggi, suhu tinggi), serta produk yang harus memenuhi standar mutu dan keamanan.
Jenis
Bahaya di Industri Kimia
Dalam
konteks industri kimia, bahaya dapat dikategorikan sebagai berikut:
- Bahaya Fisik
- Pecahan kaca dari
alat gelas laboratorium.
- Kontaminasi
partikel logam dari mesin.
- Bahaya Kimia
- Kontaminasi silang
bahan kimia yang tidak kompatibel.
- Sisa pelarut
organik dalam produk akhir.
- Residu katalis
logam berat.
- Bahaya Biologis
(lebih jarang, tapi bisa terjadi)
- Pertumbuhan mikroba pada bahan baku tertentu (misalnya bahan kimia berbasis biomassa).
Prinsip
HACCP (7 Langkah Utama)
Prinsip
HACCP pada industri kimia tetap sama dengan di industri pangan, yaitu:
- Analisis bahaya
→ identifikasi potensi bahaya kimia, fisik, atau biologis pada proses
produksi.
- Menentukan titik kendali kritis (CCP)
→ tahap dalam proses yang harus dikendalikan agar bahaya dapat dicegah.
- Menetapkan batas kritis
→ menentukan parameter operasional (misalnya suhu, tekanan, konsentrasi).
- Membangun sistem pemantauan
→ pemantauan alat ukur, sensor, dan inspeksi rutin.
- Menetapkan tindakan korektif
→ prosedur jika batas kritis terlampaui.
- Verifikasi
→ memastikan sistem HACCP berjalan efektif melalui audit atau pengujian.
- Dokumentasi → pencatatan hasil monitoring, koreksi, dan verifikasi.
Penerapan
HACCP pada Industri Kimia
Contoh
penerapan HACCP dapat dilihat pada produksi etanol industri:
- Tahap fermentasi
- Bahaya: kontaminasi
mikroba liar.
- CCP: kontrol pH dan
sterilisasi tangki.
- Batas kritis: pH
harus 4–5, suhu 30–32 °C.
- Tahap distilasi
- Bahaya: adanya
residu metanol yang beracun.
- CCP: pemisahan
fraksi dengan kolom distilasi.
- Batas kritis: kadar
metanol ≤ ambang batas standar industri.
- Tahap penyimpanan
- Bahaya: kontaminasi
fisik (debu, karat dari tangki).
- CCP: inspeksi
kebersihan tangki penyimpanan.
- Batas kritis: standar kebersihan sesuai SOP.
Pentingnya
HACCP di Industri Kimia
- Meningkatkan keamanan produk:
mengurangi risiko kontaminasi kimia berbahaya.
- Melindungi pekerja & konsumen:
mencegah kecelakaan dan paparan zat berbahaya.
- Memenuhi regulasi:
sesuai standar internasional (ISO 22000, GMP, atau regulasi lokal).
- Efisiensi proses:
meminimalkan produk gagal atau rework.
- Meningkatkan daya saing:
produk kimia yang aman dan sesuai standar lebih diterima pasar global.